MASALAH – MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
Beberapa
permasalahan ekonomi Indonesia yang masih muncul saat ini dijadikan fokus program
ekonomi 2008-2009 yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang memuat
berbagai kebijakan ekonomi yang menjadi target Pemerintah yang dapat dikelompokkan
ke dalam 8 bidang. Dari sekian banyak masalah perekonomian yang dapat mewujudkan
target pemerintah dapat dikelompokan menjadi masalah yang paling pokok karena
dampaknya yang meluas yaitu tentang permasalahan Ketenagakerjaan yang
melingkupi tingginya jumlah Pengangguran dan tingginya tingkat Inflasi yang
terjadi di Indonesia merupakan hal yang mendasari semua
permasalahan-permasalahan sosial di Indonesia.
- Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran di
Indonesia masih menjadi masalah ekonomi utama yang sampai saat ini belum bisa
diatasi. Pertumbuhan tingkat tenaga kerja tidak diikuti dengan pertumbuhan
usaha (investasi) yang dapat menyerap keberadaannya. Akibatnya terjadi
peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia yang pada puncaknya di tahun 2004
mencapai tingkat 10% atau sekitar 11 juta orang. Pengangguran sering diartikan
sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal.
Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :
- Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam
pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a)
Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b)
Pengangguran Friksional / Frictional
Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
c)
Pengangguran Struktural / Structural
Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana
penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan
yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
d)
Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur.
e)
Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
f)
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
terjadi karena mulai digunakannya teknologi untuk menggantikan tugas-tugas yang
biasanya dilakukan oleh manusia. Ini akibat dari kemampuan dan keahlian pekerja
yang kurang mampu menyesuaikan dengan harapan perusahaan.
g)
Pengangguran siklus
Pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh
kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
I 2.Inflasi
Inflasi merupakan salah satu
masalah ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian para pemikir ekonomi.
Pengertian inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi. Syarat adanya kecenderungan menaik yang teus menerus juga perlu
diingat, karena kenaikan harga karena musiman, menjelang hari-hari besar atau
yang terjadi sekali saja, dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak disebut
inflasi. Berdasarkan parah tingkat inflasi dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
- Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
- Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
- Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
- Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
- Demand inflation / inflasi permintaan
2. Cost inflation / inflasi penawaran
Inflasi ini timbul karena kenaikan biaya produksi atauberkurangnya penawaran agregatif.
Sumber
:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/masalah-%E2%80%93-masalah-pokok-perekonomian-indonesia/
No comments:
Post a Comment