Monday, November 3, 2014

Pengumpulan Data dan Kutipan

PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Dengan kata lain pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1. Data Primer
    Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui :
  1. Wawancara, Observasi, Tes
  2. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
  3. Pengukuran Fisik
  4. Percobaan Laboratorium
2. Data Sekunder
    Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga yaitu:
  1. Biro Pusat Statistik (BPS)
  2. Rumah Sakit
  3. Lembaga atau Institusi
Metode Pengumpulan Data
Terdapat beberapa metode pengumpulan data, diantaranya :
  1. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditunjukkan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
  2. Observasi adalah pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.
  3. Wawancara adalah pengambilan data melalui wawancara / secara lisan langsung dengan sumber datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
  4. Dokumen adalah pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektrnik dari lembaga / institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.



KUTIPAN
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Prinsip- Prinsip Dalam Mengutip
     Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
  2. Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan degan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan.
Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi kutipan adalah sebagai berikut:
  • Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
  • Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
  • Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana
  • Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan
  • Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
  • Meningkatkan estetika penulisan
  • Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Jenis Kutipan
  • Kutipan Langsung: Kutipan yang sams persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Jika ada hal yang dinilai salah / meragukan, kita beri tanda ( sic! ), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.
  •  Kutipan Tidak Langsung: Mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buatdan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga sistem catatan langsung



Sumber:
http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/
http://www.slideshare.net/isnaaryanty/materi-7-pengumpulan-data
https://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-data/
https://girlycious09.wordpress.com/tag/pengertian-kutipan/
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/

Tugas Soal Softskill 1

1. Apa perbedaan antara penalaran induktif dan deduktif ?
    Jawab: 
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas
                                gejala-gejala yang bersifat khusus.
Contohnya seperti kerbau punya mata, kucing punya mata, ikan punya mata. Penalaran induktifnya adalah setiap hewan punya mata. Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Jenis-Jenis Penalaran Induktif Yaitu :
  1. Generalisasi
  2. Analogi
  3. Hubungan Kausal
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.

Macam-Macam Penalaran Deduktif :
  1. Silogisme : Suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
  2. Entimen: Penalaran deduksi secara langsung.

2.  Apa syarat agar kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya ?
     Jawab:
Penarikan kesimpulan secara deduktif ,dapat dilakukan dengan :
  • Menarik simpulan secara langsung : Penarikan simpulan yang ditarik dari suatu premis. Premis adalah prosisi tempat menarik kesimpulan.
  • Menarik simpulan secara tidak langsung : Penarikan simpulan yang ditarik dari dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

3. Buatlah 2 contoh panarikan kesimpulan melalui generalisasi!
    Jawab:
  •  Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah membuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
  • Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Andi, Rory, Fandi, Ichsan dan Arvi mendapatkan nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Mahfud yang mendapatkan nilai 60, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.

4. Dapat dipercayakah kesimpulan dibawah ini ? Jelaskan alasannya!
    Jawab:
> Semua profesor pandai
   Ayahmu pandai
   Pastilah ayahmu profesor
Jawaban: Tidak dapat dipercaya karena tidak semua ayah yang pandai itu adalah profesor.

> Disemua ibu kota ada gedung pencakar langit
   Disemua gedung industri ada gedung pencakar langit
   Jadi, ibu kota adalah kota industri
Jawaban:  Tidak dapat dipercaya, karena tidak semua ibu kota adalah kota industri.

> Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
   Hasil sawah bertambah jika perairan diatur dengan baik
   Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi dan perairan diatur dengan baik
Jawaban: Dapat dipercaya, karena hasil sawah pasti akan bertambah jika petani menanam padi unggul dan perairannya diatur dengan baik.



Sumber:
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html
http://marsavandrian.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-induksi-dan.html
http://albantantie.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html
http://sambunganhidup.blogspot.com/2012/09/contoh-paragraf-generalisasi.html

Friday, October 3, 2014

Analisis Artikel



Dari potongan artikel mengenai pendidikan seperti di atas, saya akan menganalisis ejaan, tanda baca, dan lain sebagai nya. Di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Menuju
Kata menuju dapat di eja menjadi Me-nu-ju. Kata menuju berasal dari kata tuju. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Me- di awal, sehingga Me + tuju = Menuju. Huruf T dari kata tuju menjadi luruh.
  • Memperjuangkan
Kata  memperjuangkan dapat di eja menjadi Mem-per-juang-kan. Kata memperjuangkan berasal dari kata juang. Namun kata tersebut mengalami konfiks apitan mem-per-kan. Konfiks apitan adalah kata dasar yang di apit awalan dan akhiran. Sehingga Mem + per + juang + kan = Memperjuangkan.
  • Terkecil
Kata terkecil dapat di eja menjadi Ter-ke-cil. Kata terkecil berasal dari kata kecil. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Ter- di awal, sehingga Ter + kecil = Terkecil
  • Terbesar
Kata terbesar dapat di eja menjadi Ter-be-sar. Kata terbesar berasal dari kata besar. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan ter- di awal, sehingga Ter + besar = Terbesar.
  • Dilewati
Kata dilewati dapat di eja menjadi Di-le-wa-ti. Kata dilewati berasal dari kata lewat. Namun kata tersebut mendapat imbuhan Di- di awal dan imbuhan i- di akhir, sehingga Di + lewat + i = Dilewati.
  • Mengejar
Kata mengejar dapat di eja menjadi Me-nge-jar. Kata mengejar berasal dari kata kejar. Namun kata tersebut mendapatkan imbukan Me- di awal, sehingga Me + kejar = Mengejar. Karena apabila imbuhan Me- di awal kata bertemu dengan huruf K maka K tersebut berubah menjadi " ng ".
  • Ditargetkan
Kata ditargetkan dapat di eja menjadi Di-tar-get-kan. Kata ditargetkan berasal dari kata target. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Di- di awal kata dan imbuhan Kan- di akhir kata, sehingga Di + target + kan = Ditargetkan.
  • Kehidupannya
Kata kehidupannya dapat di eja menjadi Ke-hi-dup-an-nya. Kata kehidupannya berasal dari kata hidup. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Ke- di awal kata dan mendapatkan imbuhan An- di akhir kata, sehingga menjadi " Kehidupan ". Lalu ditambahkan lagi kata Nya- pada akhir kata, sehingga Ke + hidup + an + nya = Kehidupannya.
  • Sehingga
Kata sehingga dapat di eja menjadi Se-hing-ga. Kata sehingga berasal dari kata hingga. Namun kata tersebut mendapatkan  imbuhan Se- di awal kata,sehingga Se + hingga = Sehingga
Kata diwujudkan dapat di eja menjadi Di-wu-jud-kan. Kata  diwujudkan berasal dari kata wujud. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Di- di awal kata dan mendapatkan imbuhan Kan- di akhir kata, sehingga Di + wujud + kan = Diwujudkan.
  • Berpendidikan
 Kata berpendidikan dapat di eja menjadi Ber-pen-di-di-kan. Kata berpendidikan berasal dari kata pendidikan. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Ber- di awal kata, sehingga  Ber + pendidikan = Berpendidikan.
  •  Perjalanan
Kata perjalanan dapat di eja menjadi Per-ja-la-nan. Kata perjalanan berasal dari kata jalan. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Per- di awal kata dan mendapatkan imbuhan An- di akhir kata, sehingga Per + jalan + an = Perjalanan.
  • Perbandingan
Kata perbandingan dapat di eja menjadi Per-ban-ding-an. Kata perbandingan berasal dari kata banding. Namun kata tersebut mendapat imbuhan Per- di awal kata dan mendapatkan imbuhan An- di akhir kata, sehingga Per + banding + an = Perbandingan.
  • Mengecap
Kata mengecap dapat di eja menjadi Me-nge-cap. Kata mengecap berasal dari kata cap. Namun kata tersebut mendapat imbuhan Me- di awal kata, sehingga Me + cap = Mengecap. Karena apabila sebuah kata mendapat imbuhan Me- di awal kata dan kata dasar tersebut terdiri dari satu suku kata maka ditambahkan kata " nge ".
  • Kesuksesan
Kata kesuksesan dapat di eja menjadi Ke-suk-ses-an. Kata kesuksesan berasal dari kata sukses. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Ke- di awal kata dan mendapatkan imbuhan An- di akhir kata, sehingga Ke + sukses + an = Kesuksesan.
  • Mengembangkan
 Kata mengembangkan dapat di eja menjadi Me-ngem-bang-kan. Kata mengembangkan berasal dari kata kembang. Namun kata tersebut mendapatkan imbuhan Me- di awal kata dan mendapatkan imbuhan An- di akhir kata, sehingga Me + kembang + an = mengembangkan. Karena apabila imbuhan Me- di awal kata bertemu dengan huruf K maka huruf tersebut berubah menjadi " ng ".

Dari potongan artikel di atas menggunakan beberapa tanda baca, diantaranya adalah :
  1. Titik ( untuk mengakhiri kalimat, biasanya terletak di akhir kalimat )
  2. Koma (  untuk memisahkan kalimat setara, biasanya terletak di tengah suatu kalimat )
Dan dari potongan artikel di atas menggunakan juga  huruf kapital sesuai pada letaknya dengan benar. Contohnya :
  1. Pada awal kalimat huruf awal nya menggunakan huruf kapital.


Sumber artikel :
http://www.meteorika.com/2012/11/contoh-artikel-pendidikan.html

Pemeriksaan Audit 1

Auditing menurut saya adalah suatu pemeriksaan pada akuntansi yang harus dilakukan secara sistematis yang dikerjakan oleh orang yang ahli pada laporan-laporan yang telah dibuat oleh akuntan.

Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca: laporan sistematis mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas
2. Rugi/Laba: laporan yang menggambarkan raba atau ruginya suatu perusahaan
3. Perubahan Modal: laporan yang mendeskripsikan untuk apa saja modal digunakan
4. Arus Kas: laporan yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh kas dari kegiatan operasi
5. Catatan Atas Laporan Keuangan: catatan-catatan tambahan untuk menambahkan informasi mengenai laporan keuangan

Pencatatan pembukuan terdiri dari:
1. Buku Besar
2. Buku Pembantu
3. Buku Harian

Beberapa bukti pendukung yang harus dilampirkan untuk memperkuat kebenaran informasi diantaranya:
1.Bukti Catatan Kas
2. Jurnal Voucher
3. Faktur Penjualan

Beberapa dokumen yang akan diperiksa oleh seorang auditor adalah:
1. Notulen Rapat Direksi dan Pemegang Saham
2. Rapat Perjanjian Kredit
3. Akte Pendirian
4. Kontrak

Tugas dari seorang auditor diantaranya:
1. Mengaudit atau memeriksa laporan keuangan
2. Memberikan jasa pajak
3. Memberikan jasa konsultasi manajemen
4. Memberikan jasa akuntan dan banking

Prinsip Etika
1.      Integritas : harus adil dan berterus terang dalam menjalankan praktiknya
2.      Objektivitas : tidak berpihak disatu sisi
3.      Kompetensi profesional dan kecermatan
4.      Kerahasiaan
5.      Perilaku profesional
 
Singkatan-Singkatan:

IAPI : Institute Akuntan Publik Indonesia
DSPAP : Dewan Standar Profesioal Akunta Publik
GAAS : General Accepted Audited Standar
 
Asersi : pernyataan manajemen yang tekandung di dalam komponen laporan keuangan
Asersi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Keberadaan / keterjadian
2.      Kelengkapan
3.      Hak dan kewajiban
4.      Penilaian  / lokasi
5.      Penyajian dan pengungkapan
 

Paragraf Induktif & Deduktif

Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf.
Ciri-ciri paragraf induktif:
1. Pada awal kalimat berisikan kalimat khusus baru ke kalimat umumnya.
2. Menarik kesimpulan berdasarkan kejadian khusus.
3. Kalimat kesimpulan berada diakhir paragraf.

Contoh:
Sederet properti terpajang di panggung. Sepasang kursi demang, tenda, dan gapura dengan tongkat-tongkat ramping, juga lampu-lampu yang tak menyorot secara datar seperti dalam pertunjukkan ketoprak. Dekorasi panggung itu lebih lumrah untuk pentas modern daripada ketoprak.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang berpola dari umum kekhusus, artinya paragraf yang diawali dengan kalimat yang umum lalu selanjutnya dilanjutkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat umum yang ada di awal. Sehingga kalimat utamanya terdapat di awal paragraf.
Ciri-ciri paragraf deduktif:
1. Kalimat utamanya berada diawal paragraf.
2. Kalimat penjelasnya berada diakhir paragraf setelah kalimat utamanya disebutkan.

Contoh:
Handphone terbaru yang dirilis bulan ini banyak sekali peminatnya. Baik dari kalangan yang muda sampai dengan yang tua. Handphonde dengan berat 145 gram ini mempunyai berbagai fitur-fitur terbaru yang sangat modern. Walaupun harganya cukup mahal tetapi handphone Samsung Galaxy s5 ini slalu menarik perhatian masyarakat saat ini.

Friday, September 26, 2014

Pemeriksaan Audit 1

Pengertian 
     Pemeriksaan laporan keuangan atau mengevaluasi dan mengumpulkan bukti informasi dengan criteria yang telah ditetapkan oleh orang yang kompeten dan independen.

Evaluasi informasi dibagi menjadi :
  1. Objektif = Berisi laporan keuangan
  2. Subjektif = Berisi sistem atau laporan secara lisan
Dengan kriteria tertentu, yaitu :
  1. Mengacu IFRS / PSAK
  2. Mengacu pada GAAP (General Acceptance Accounting Principle)
 Bukti-Bukti audit :
  1. Kesaksian lisan (pihak klien)
  2. Komunikasi tertulis dengan pihak luar
  3. Observasi oleh auditor
  4. Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Tujuan
Mengurangi resiko informasi

Sebab-sebab setiap resiko informasi :
1.      Jauhnya informasi
2.      Bias & motif pihak penyedia
3.      Data yang sangat banyak
4.      Transaksi peraturan yang kompleks

Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan.
Jasa yang disediakan :
1.      Jasa atestasi : dimana KAP mengeluarkan laporan yang reabilitas untuk pihak lain dibagi menjadi 5 kategori
a.       Audit atas laporan keuangan
b.      Atesi mengenai pengendalian internal atas laporan keuangan
c.       Review laporan keuangan
d.      Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
e.       Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan
Jasa-jasa non assurance :
a.       Jasa akuntansi dan pembukuan
b.      Jasa pajak
c.       Jasa konsultasi manajemen
d.      Audit lingkungan
e.       Penilaian resiko kecurangan dan tidak legal
Cara mengurangi resiko:
a.       User memverivikasi informasi
b.      Pengguna berbagai resiko informasi dengan manajemen
c.       Tersedianya laporan keuanga yang telah di audit

JENIS-JENIS AUDIT
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa jenis audit menurut ahli
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
  1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
  2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno Agoes , 2004), ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
  1. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
  2. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
  3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
  4. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan sistem Elektronic Data Processing (EDP).
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
1.      Auditor Ekstern ; Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.
2.      Auditor Intern ; Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan Audit Manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance audit.
3.      Auditor Pajak ; Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit terhadap undangundang perpajakan yang berlaku.
4.      Auditor Pemerintah ; Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sunday, July 6, 2014

Kerangka Karangan



KERANGKA KARANGAN


Topik   : Pengaruh kinerja keuangan
Judul    : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan
Tujuan  : Untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh kinerja keuangan terhadap harga 
sahamnya.

Aspek Yang Diteliti :
a)      Laporan keuangan perusahaan
b)      Saham yang dimiliki perusahaan`
c)      Daftar harga saham harian perusahaan
Menganalisis rasio keuangan perusahaan