Kebijakan
ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam
mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi, kebijakan ini dapat pula
mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan
anggaran pemerintah serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi
daerah dari intervensi pemerintah ke dalam perekonomian. Lima sasaran erat
kaitanya dengan masalah stabilitas ekonomi. Tujuan akhirnya mencangkup lima hal
utama :
- Pertumbuhan
ekonomi (misalnya PDB atau pendapatan nasional) yang tinggi.
- Distribusi
pendapatan yang merata.
- Kesempatan
kerja sepenuhnya.
- Stabilitas
harga dan nilai tukar.
- Keseimbangan
neraca pembayaran.
Kebijakan
ekonomi bisa dibagi menjadi tiga macam kebijakan menurut tingkat agregasinya
(ruang lingkup atau bentuk serta luas sasaranya), yaitu :
Kebijakan mikro
adalah kebijakan pemerintah yang ditunjukan pada semua perusahaan tanpa melihat
jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau sektor mana dan diwilayah mana
perusahaan bersangkutan beroperasi.
Kebijakan meso
bisa dalam dua arti, yaitu :
1.
Kebijakan Ekonomi Sektoral
Kebijakan ekonomi sektoral adalah kebijakan ekonomi
yang khusus ditunjukan pada sektor-sektor tertentu. Kebijakan ini mencangkup
keuangan, distribusi, produksi, tata niaga, sistem pengadaan bahan baku,
ketenagakerjaan, termasuk system penggajian, investasi, jaminan sosial bagi
bekerja dan sebagainya
2.
Kebijakan Ekonomi Regional
Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah
kebijakan ekonomi yang ditunjukan pada wilayah tertentu. Kebijakan ekonomi
regional bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Kebijakan
ekonomi makro mencangkup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional. Oleh sebab
itu, bisa mempengaruhi atau bahkan membuat kebijakan meso (sektoral dan
regional) dan kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Akibat dari
kebijakan moneter ini, yang merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi
makro, jumlah kredit yang bisa disalurkan bank ke pihak swasta untuk membiayai
investasinya menjadi terbatas dan tingkat suku bunga pinjaman dengan sendirinya
meningkat. Kebijakan moneter ini akhirnya membuat kebijakan regional diatas
efektif, dalam arti pembangunan infrastruktur dan pabrik-pabrik kemungkinan
besar terhambat atau tertunda pelaksananya.Dalam kebijakan ekonomi makro
terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Kebijakan moneter : tujuan utama kebijakan
moneter di Indonesia adalah untuk menjaga stabilitas harga didalam luar negeri
dan nilai tukar rupiah terhadap uang asing, khususnya dolar AS.. Kebijakan
ekonomi moneter dilakukan, terutama melalui operasi pasar terbuka, penentua
mengenai cadangan wajib minum tanpa batas maksimum pemberian kredit bagi sector
perbankan, dan perubahan tingkat suku bunga diskonto. Kebijakan moneter bisa
dibagi dalam dua kategori, yaitu kebijakan moneter kuantitatif yang sifatnya
lebih langsung dan kebijakan moneter kualitatif yang sifatnya tidak langsung.
2. Kebijakan fiskal kontraksi : Efektifitas
kebijakan fiskal sangat tergantung dari reaksi masyarakat dan dunia usaha
terhadap kenaikan tariff pajak pendapatan dan penghasilan atau penjualan.
Selain itu tergantung pada jenis pajak yang diprioritaskan serta besarnya
peningkatan penghasilan pajak dan besarnya pengurangan pengeluaran pemerintah.
Jenis pajak yang sangat tepat digunakan sebagai instrument untuk merendam laju
peningkatan inflasi, dengan cara mengurangi pertumbuhan permintaan agregat,
adalah pajak penghasilan dengan system progresif.
3. Kebijakan perdagangan luar negeri : Efektivitas
kebijakan perdagangan luar negeri untuk meningkatkan daya saing ekspor
Indonesia, khususnya barang-barang manufaktur, dan sekaligus mengurangi defisit
atau meningkatkan surplus, sangat tergantung pada dua hal utama. Pertama, isi
paket deregulasi selama ini dan yang akan dikeluarkan disektor perdagangan luar
negeri. Kedua, harmonisasi antara kebijakan perdagangan luar negeri dan
kebijakan makro lainya. Terutama kebijakan mneter, kebijakan fiskal, kebijakan
investasi, kebijakan tenagakerjaan, dan kebijakan industri.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_ekonomi
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/kebijakan-kebijakan-ekonomi/