Perkembangan
Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara. Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan
merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa.
Dalam menjalani tahap-tahap perekembangan dibutuhkan yang namanya perencanaan
dan strategi yang akan diambil dan digunakan untuk menjalankannya agar semua
berjalan sesuai yang diharapkan.
Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia
secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecendrungan lebih menitik
beratkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang memperhatikan pembangunan
ekonomi sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih
diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang
mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi
(hyper inflasi ). Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit
disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan
strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan,
Indonesia pun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang
berwawasan ruang ( terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai
wilayah pembangunan I,II,III, dan seterusnya )
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas
dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
Repelita
I
|
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung
sektor pertanian ,meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
Repelita
II
|
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, meletakkan landasan yang kuat
bagi tahap selanjutnya.
|
Repelita
III
|
Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
Repelita
IV
|
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan
usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan
terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya.
|
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
ekonomi Negara-negara berkembang antara lain :
1. Modal (capital)
2. Tenaga kerja yang tersedia
3. Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil
4. Teknologi dan wirausaha
5. Karakteristik social budaya masyarakat
6. Luasnya pasar
7. System perekonomian yang digunakan.
Factor modal dan tenaga kerja merupakan input
yang langsung mempengaruhi besarnya output.
Perencanaan Pembangunan
Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut
Bintaro tjokroamidjojo, manfaat perencanaan :
- Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
- Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan upaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
- Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara terbaik.
- Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
- Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
- Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif di usahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output atau hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
- Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
- Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan
pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi atas beberapa periode, yakni :
Periode sebelum orde baru, dibagi dalam :
- Periode 1945-1950
- Periode 1951-1955
- Periode 1956-1960
- Periode 1961-1965
Periode setelah orde baru, dibagi dalam :
- Periode 1966-1958, periode stabilitasi & rehabilitasi
- Periode Repelia I : 1969/70-1973/74
- Periode Repelita II : 1974/75-1978/79
- Periode Repelita III : 1979/80-1983/84
- Periode Repelita IV : 1984/85-1988/89
- Periode Repelita V : 1989/90-1993/94
Sumber :
- http://josephinejoe.wordpress.com/2013/03/23/strategi-strategi-pembangunan-ekonomi-di-indonesia/
- http://zehanwidiastuti.wordpress.com/2013/05/12/bab-3-perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/
No comments:
Post a Comment